Minggu, 14 Juli 2013

PENELUSURAN GUA SERUNGA & GUA KELELA

Berdasarkan motto Caver yaitu mengambil sesuatu dalam gua hanyalah foto, membunuh sesuatu dalam gua hanyalah waktu, meninggalkan sesuatu dalam gua hanyalah jejak kaki), motto tersebut merupakan pegangan para penelusur gua (Caver) yang intinya bagaimana menelusuri keindahan gua tanpa perlu merusak dan mengganggunya. Gua merupakan salah satu ciri khas kawasan karst. Kawasan karst atau gunung gamping yang merupakan kawasan unik, kaya akan sumber daya hayati dan non hayati.

Gua Serunga dan Kelela' merupakan dua nama gua yang terletak di kawasan hutan llindung Desa Belo dan Beru Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat. Gua ini merupakan gua karst berbentuk horizontal dan mempunyai keunikan masing-masing. Gua Serunga dan Kelela' pada zaman dahulu oleh masyarakat setempat difungsikan sebagai  tempat persembunyi dan berlindung. Tetapi sekarang gua ini berfungsi sebagai tempat bertapa untuk mencari peruntungan atau kekuatan.

Hasil Ekspedisi komparatif XII yang kami lakukan di gua Liang Serunga dan Liang Kelela', mencoba mendokumentasikan ornamen gua dan kondisi kehidupan organisme yang ada di gua tersebut. Ornamen-ornamen gua di kedua gua ini merupakan keindahan alam yang jarang dijumpai di alam terbuka. Di tengah kegelapan abadi proses pengendapan berlangsung hingga membentuk ornamen-ornamen gua ( speleothem ). Proses ini disebabkan karena air tanah yang menetes dari atap gua mengandung lebih banyak CO2 daripada udara sekitarnya. Dalam rangka mencapai keseimbangan, CO2 menguap dari tetesan air tersebut. Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah asam karbonat, yang artinya kemampuan melarutkan kalsit menjadi berkurang. Akibatnya air tersebut menjadi jenuh kalsit (CaCO3) dan kemudian mengendap (Sumber Pustekkom, 2005).

Ornamen gua yang di jumpai seperti: Stalaktit (stalactite) : Terbentuk dari tetesan air dari atap gua yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3 ) yang mengkristal, dari tiap tetes air akan menambah tebal endapan yang membentuk kerucut menggantung dilangit-langit gua. Stalakmit ( stalacmite ) : Merupakan pasangan dari stalaktit, yang tumbuh di lantai gua karena hasil tetesan air dari atas langit-langit gua.  Tiang ( Column ) : Merupakan hasil pertemuan endapan antara stalaktit dan stalakmit yang akhirnya membentuk tiang yang menghubungkan stalaktit dan stalakmit menjadi satu

Sedangkan kondisi kehidupan organisme sekitar lingkungan gua yang tanpa cahaya relatif stabil dengan suhu rendah dan kelembaban yang tinggi, berbeda dengan kondisi lingkungan di luar gua dimana semua kehidupan didapatkan dari sinar matahari, sehingga dianggap sebagai ekosistem tersendiri walaupun hanya seluas sistem perguaan.

Ciri-ciri organisme gua yaitu:

1.  Tubuh tidak berpigmen.
2.  Waktu reproduksinya tertentu.
3.  Mempunyai alat gerak yang ramping dan panjang (Jangkrik gua mempunyai antena 20-21 mm).
4.  Mempunyai alat indera (alat penggetar) yang sudah berkembang.
5.  Mata tereduksi atau hilang sama sekali.
6.  Metabolismenya lamabat karena kurangnya suplai makanan.
7.  Dapat beradaptasi dengan lingkungan kelembaban yang tinggi (Pustekkom, 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar