Minggu, 14 Juli 2013

HUTAN SESAOT

TAMAN HUTAN RAYA SESAOT
Oleh : Ayaturrahman
A.  Keadaan Umum

Letak, Luas dan Status

Areal kawasan Taman Hutan Raya Sesaot terletak di Desa Sesaot Kecamatan Narmada, Kabupaten Dati II Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Secara astronomis Taman Hutan Raya Sesaot berada pada posisi 8°30' - 8°33' LS dan 116°13' - 116°18' BT dengan status Hutan Lindung berdasarkan TGHK No. 758/Kpts/Um/1982 tanggal 12 Oktober 1982 seluas 5.950,79 Ha.
Topografi
Secara umum merupakan dataran landai, bergelombang dan berbukit, dengan elevasi berkisar antara 225 s/d 684 m dpl dan kemiringan tanah bervariasi 15 - 45%.
I k l i m
Berdasarkan tipe iklim Schmidt dan Ferguson, Taman Hutan Raya Sesaot dari iklim C, D dan E.
Hidrologi
Statusnya yang sebagai Hutan Lindung sudah barang tentu mempunyai fungsi sebagai pengatur tata air, terutama dalam mensuplay air tawar yang sangat penting artinya dalam rangka menunjang kehidupan.
Sumber-sumber air yang berada di kawasan Hutan Sesaot 509 mata air dengan debet cukup besar antara 5.155 - 5.475 liter/detik pada musim penghujan.
B.  Potensi
Tumbuhan
Susunan vegetasi Tahura Sesaot terdiri dari hutan tanaman dan hutan alam. Hutan tanaman didominasi oleh jenis Mahoni. Jenis lain di hutan tanaman ini meliputi : Kemiri (Aleurites mollucana), Albizia (Albizia falcataria), Bajur (Pteros permum javanicum) serta sedikit pohon Pinus (Pinus merkusii) utamanya di lokasi dekat Dusun Kumbi.

Pada hutan alam didominasi oleh jenis benang yang kayunya biasa dimanfaatkan untuk pertukangan, disusul jenis Klokos Udang (Callophyllum inophyllum), Suren (Toona sureni), Sentul (Aglaia sp.) dan Beringin (Ficus benyaminap).
Jenis yang jarang dijumpai yaitu : Gaharu (Aguilaria mallacensis) dan Kelicung (Dyospiros vilaria).
S a t w a
Dari hasil inventarisasi potensi di kawasan Taman Hutan Raya Sesaot tahun 1996/1997 ditemukan 81 jenis. Jenis Aves merupakan jenis yang mendominasi kawasan ini meliputi antara lain : Koak Kaok (Phylemon buceroides), Raja Udang (Halcyon chloris), Kecial, Elang Bondol dan Punglor (Zootero interpress).
Untuk jenis yang terakhir ini banyak diburu oleh masyarakat karena harganya mahal di pasaran dan secara nasional jenis Zootero interpress telah menjuarai tingkat nasional untuk jenis burung berkicau. Karena perburuan yang dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus sehingga kondisinya di alam sudah sangat langka.
Jenis Mamalia antara lain : Rusa (Cervus timorensis), Kijang (Muntiacus muncak), Lutung (Presbitys cristata), Landak (Hystrix branchyura) dan Musang (Paradaxurus hermaproditus).
Jenis Reptil meliputi antara lain : Biawak (Varanus salvator), Tokek (Gecko-gecko), Ular Sawah (Python reticulatus).
W i s a t a
Lokasi Taman Hutan Raya Sesaot sering dikunjungi oleh wisatawan, utamanya wisatawan lokal karena kondisi hutannya yang masih asli dan udaranya sejuk, musim kunjungan wisata pada hari-hari libur/hari besar dan lokasi yang banyak dikunjungi adalah Aik Nyet dengan menikmati sumber air yang melimpah.
1 MUHHARAM  DI ARGOPURO SESAOT
Argopuro merupakan gugusan beberapa bukit yang ada di areal kawasan hutan lindung sesaot dan puncak tertingginya dinamakan  Argopuro. Argopuro secara umum merupakan dataran tinggi yang bergelombang dan berbukit, dengan ketinggian berkisar antara 225 s/d 684 mdpl dengan kemiringan tanah bervariasi antara 15 - 45%. Untuk melakukan pendakian ke puncak argopuro sesaot, ada beberapa jalur yang umum digunakan penduduk setempat seperti jalur kebonbaru desa duman, dusun Rengalo desa Karangbayan dan Tetebatu desa Karang Bayan.
Team KAPA-SSC mencoba hal yang baru untuk mendaki puncak argopuro dengan menggunakan jalur tengah yang kami beri nama jalur Terabas. Jalur Terabas ini barada di dusun Aiknyet desa Sesaot. Untuk menempuh dusun Aiknyet dari kota Mataram dibutuhkan waktu 30 menit dengan jarak ± 24 km menggunakan angkutan umum. Dari Aiknyet untuk mencapai puncak Argopuro di butuhkan waktu ± 8 jam perjalanan dengan jalan kaki. Keindahan yang bisah di nikmati menuju puncak Argopuro  hutan dengan vegetasi yang masih alami, hamparan sungai dengan air terjunnya yang indah dan lembah yang di tutupi kabut putih.

Perlu teman-teman ingat dalam mendaki puncak Argopuro harus melewati bukit-bukit yang terjal, maka menejemen perjalanan harus dibuat secara detail seperti manajemen air. Suatu contoh  kasus yang kami alami disana untuk mandapatkan air sepanjang jalur pendakian sulit didapatkan. Disana sulit sekali bagaimana cara memanajemen air karena untuk mencapai puncak Argopuro sumber mata air sangat sulit ditemui. Ketika menemukan yang namanya sumber mata air setiap orang harus membawah minimal 1 liter air untuk teamnya. Air ini dipergunakan untuk memasak dan minum.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar